Kamis, 17 Desember 2009

Ada Apa Antara Pria dan Sepak Bola?




Bagi sebagian besar wanita, masih merupakan misteri tersendiri mengapa pria sangat menggilai sepak bola. Pertanyaan-pertanyaan seperti, “Apa sih serunya menyaksikan 22 pria berlarian di lapangan mengejar 1 bola?” atau “Mengapa wajib hukumnya untuk begadang semalam suntuk untuk menyaksikan tim itu bertanding?”, tentu sudah sering Anda dengar. Teruslah membaca untuk mengetahui alasan mengapa si dia bisa uring-uringan seharian “hanya” karena tim kesayangannya gagal menang.

Pria ingin jadi yang terbaik
Bahkan sejak masih kecil pun laki-laki sudah memiliki sifat kompetitif. Baik saat bertanding di lapangan olahraga atau saat bermain dengan teman-temannya. Mengapa? Karena mereka menyukai perasaan menjadi seorang pemenang dan tak ada yang bisa menyamai dirinya. Nah, begitu pula ketika menyangkut pasangan Anda. Ia merasa menjadi pemain ke-12 di lapangan ketika tim kesayangannya sedang bertanding. Adalah hal yang umum jika tiba-tiba ia mengenakan kostum tim kebanggaannya itu (bahkan saat ia menonton sendiri di rumah). Jika pasangan Anda adalah termasuk fans berat, tak ada salahnya untuk mendampingi si dia saat timnya bertanding. Atau setidaknya selalu mendengar hasil akhirnya. Karena, untuk sebagian fans, adalah hal yang sangat menyakitkan ketika timnya gagal (entah itu kalah bertanding, pemain terbaiknya kena kartu merah, atau pelatihnya dipecat). Ia akan membutuhkan dukungan dan teman untuk berbagi, sama seperti kita, para wanita yang butuh penghiburan saat sepatu incaran kita yang hanya ada 1 sudah dibeli orang lain.

Semacam bentuk terapi
Ketika pria melihat pria lain beradu kepala dan tubuh hingga terjatuh-jatuh, ia melihat suatu hal yang berbeda. Mungkin bagi wanita tindakan tersebut sangat menyakitkan dan tidak menyenangkan untuk dilihat. Namun bagi pria, ia mengasosiasikannya dengan keadaan yang sedang ia hadapi di kantor, dengan teman, dengan keluarga, bahkan dengan Anda. Ketika pemain kesayangannya bisa menghadapi “tantangan” untuk beradu badan dengan pria bertubuh kekar di hadapannya, ia pun pasti bisa menghadapi tantangan yang ia miliki di kehidupannya. Jadi, anggap saja menonton sepak bola menjadi semacam terapi untuknya menghadapi hidup, sama seperti Anda saat membaca buku pengayaan diri (self improvement).

Ia ingin didengar
Pernah melihat si dia berlagak bak pelatih saat menonton sepak bola? Misal, “Ayo, Owen, kamu pasti bisa!” atau “Astaga, Ronaldo, kenapa lewat situ?” dan sebagainya. Alasannya sederhana, karena ia ingin didengar. Tugas pelatih adalah untuk “mendesain” langkah permainan dan para pemain mengikuti petunjuknya. Siapa yang lari ke arah mana, siapa yang melempar ke siapa, dan sebagainya. Secara turun-temurun, pelatih dikenal sebagai orang yang sangat berwibawa dan hebat dalam berbicara. Sosok pelatih seringkali diasosiasikan sebagai pribadi yang amat hebat, karena profesi ini harus bisa menjadi motivator, ayah, sahabat, diktator, dan sebagainya dalam waktu bersamaan.

Ketika menyaksikan pertandingan, ia akan menduga-duga apa yang akan dilakukan para pemain, dan mempertanyakan apa yang salah jika timnya kalah. Jika Anda ingin mendorong semangat dan membuatnya merasa hebat, cobalah bertanya padanya (tentu pada saat jeda iklan). Coba tanyakan arti istilah-istilah dalam persepakbolaan, atau tentang seputar pertandingan yang berlangsung. Ia akan merasa senang untuk bisa menjelaskan tentang hal ini kepada orang lain, karena ternyata ada orang yang mau mendengarnya.

Ia suka aksi seru
Seorang rekan Kompas.com mengatakan, “Sepak bola itu lebih menyenangkan kalau kita punya tim yang kita jagokan.” Anda tentu akan menjadi sangat fokus menyaksikan pertandingan ketika Anda menginginkan tim Anda memenangkan pertandingan. Saking fokusnya, Anda akan merasakan bahwa pertandingan berlangsung cepat dan menegangkan. Setiap pemain memiliki peran spesifik dan penting, tujuannya satu; menang! Sepak bola adalah olahraga tim. Para penggemar sepak bola tahu, bahwa dalam setiap pertandingan diperlukan persiapan yang sangat rumit, tak heran jika ia tak bisa melepaskan pandangannya dari layar kaca. Daripada bosan menunggunya tegang saat menyaksikan timnya bertanding, cobalah ikut mendukung tim kesayangannya. Atau, ciptakan game seru dengan mendukung tim lawannya. Misal, siapa yang menang, ia yang akan dilayani di tempat tidur besok malam. Cobalah untuk kreatif bikin suasana seru dengan memanfaatkan keadaan yang ada.

Sepak bola mendukung persahabatan
Ya, tentu Anda pernah mendengar acara “nonton bareng sepak bola”. Kegiatan ini banyak digelar pada musim pertandingan piala dunia atau piala Champions (kejuaraan sepak bola antarklub di Eropa). Dalam acara-acara semacam ini para fans bisa bersatu dan membicarakan hal yang sama, tim kebanggaan mereka. Hal semacam ini bisa membuat seorang penggemar sangat bahagia, tak heran jika si dia betah nongkrong di sana berjam-jam, bahkan saat pertandingan sudah berakhir lama. Acara nonton bareng semacam ini memberikan kesempatan untuk si dia dan teman-temannya menyoraki atau mendukung sosok pemain yang jauh lebih cepat, lebih berotot, lebih kaya, dan lebih beruntung darinya. Pada saat-saat seperti ini, wajar jika Anda merasa tersisihkan dan tak diperhatikan. Tetapi Anda bisa membuatnya merasa menjadi manusia paling beruntung sedunia ketika ia pulang ke rumah dan bertemu Anda, kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar