Kamis, 17 Desember 2009

Pacaran: Lanjut atau Tidak?




Mengambil keputusan menikahi seseorang bukanlah hal mudah, apalagi menyangkut adanya keraguan sudah tepat atau belum calon pasangan kita. Mari simak penuturan seorang perempuan, RA (22).

Saya sudah tiga tahun berpacaran. Saya memulai hubungan dengan niat tulus. Saya mencintai pacar saya dan hanya dia seorang. Tetapi, tidak demikian dengan pacar saya. Dia masih menyayangi mantan-mantannya. Dia kerap membandingkan saya dengan mereka.

Dia tidak perhatian kepada saya, suka menggoda orang lain di depan saya, suka melihat perempuan lain saat sedang bersama saya, suka meninggalkan saya apabila marah, juga suka berbohong. Saya berkali-kali berkata kepada dia untuk jujur, apabila tidak menyayangi saya tidak apa-apa dan saya akan pergi.

Baru-baru ini dia berkata, sejujurnya dia baru benar-benar menyayangi saya beberapa bulan terakhir. Sekarang dia sudah berubah dan kami berniat menikah. Tetapi, di dalam hati saya ada banyak ketakutan, terutama takut dibohongi lagi, dan tahun-tahun bersama dia saya lalui dengan merasa saya orang paling jelek untuknya.

Kadang saya merasa tidak pantas diperlakukan seperti itu dan takut itu akan terulang. Selama ini saya juga tidak bisa dekat dengan keluarga pacar. Saya malu dan takut salah bicara. Saya selalu diam jika tidak diajak bicara atau tidak ditanya. Setiap ke rumah pacar, saya selalu berdandan sopan, membawa oleh-oleh, mencuci piring bekas makan saya, dan mengucapkan terima kasih. Tetapi, saya tetap tidak bisa dekat dan diajak mengobrol. Seolah saya tidak ada di hadapan mereka.

Apakah itu artinya orangtua kekasih tidak menyukai saya? Saya menyadari diri saya tidak begitu cantik, tidak kaya, dan tidak terkenal. Saya hanya ingin diterima dan hidup bahagia. Tolong beri tahu apa yang harus saya lakukan?

RA yang baik,

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengurai masalah ini. Pertama tentang sikap pacar, usia, hubungan dengan keluarga, dan citra diri Anda.

Tentang sikap pacar. Lazimnya orang yang baru berpacaran justru menampilkan hal-hal positif dirinya, penuh perhatian, romantis, pokoknya menyenangkan hati pasangan. Bagaimana dengan pacar Anda?

Pada awal pacaran dia justru blakblakan menampilkan perilaku ”buruk”, seperti tak mampu menguasai emosi jika marah, berbohong, dan menggoda orang lain. Bahkan, ia tega menyakiti hati dengan membandingkan Anda dengan mantan-mantannya. Kemudian akhir-akhir ini dia berubah menjadi lebih baik.

Mungkin memang benar sebelumnya dia belum jatuh cinta kepadamu. Sekarang setelah dia mengaku menyayangi Anda, perlu dicermati lagi apa yang membuat ia berubah. Adakah suatu kejadian penting yang menyadarkannya, selama ini ia berhubungan dengan seorang yang sangat tulus mencintai dan baik hati pula?

Atau, coba lebih waspada (ini beda dengan berburuk sangka lho) dengan mencari tahu apakah ada penyebab lain yang membuat ia berubah. Jadi, perubahan yang terjadi padanya bisa bersifat positif atau negatif.

Tentang usia. Menurut saya, perlu waktu lebih lama untuk mengenal dia lebih jauh. Dua tahun lebih dia menunjukkan sikap berbeda dengan beberapa bulan terakhir. Yang harus dilihat adalah sikapnya yang baru saja berubah itu menetap atau tidak.

Jadi, Anda bisa memperpanjang waktu untuk menerima ajakan menikah. Alasannya, selain usia Anda memang masih muda (sayang Anda tak menyebutkan usia pacar), juga agar Anda lebih dalam mengenal dan memahami pribadinya, apakah perubahan positif yang ditunjukkan belakangan ini memang menetap dan dia benar-benar serius melanjutkan hubungan dengan Anda.

Tentang hubungan keluarga. Apabila mempertimbangkan sikap keluarganya, coba cermati lagi apakah karena memang mereka tipe orang yang angkuh dan mementingkan aspek fisik dan finansial bagi calon menantu dan ipar? Atau, karena perasaan Anda saja dan ini disebabkan rasa rendah diri karena merasa kondisi Anda tidak setara dengan mereka?

Jika berpikir positif, bisa saja mereka memang tidak mudah menerima kehadiran orang baru. Mereka berharap Anda perlu lebih aktif mengambil hati mereka, bukan mereka yang berbaik-baik kepada Anda. Anda sudah benar berperilaku sopan dan baik selama ini, lanjutkan itu tanpa keterpaksaan.

Citra diri

Beberapa kali Anda mengatakan tidak cantik, tidak kaya, sehingga merasa tidak layak berpasangan dengan dia. Ini sangat tidak produktif untuk pengembangan diri.

Jika ingin merebut hati dan menambah rasa sayang orang kepada Anda, Anda juga harus memperlakukan diri Anda sebagai sesuatu yang berharga. Bukankah Anda juga punya banyak kualitas diri positif, seperti baik hati, sabar, peka, mau menolong, dan sopan.

Yakini siapa Anda, tak perlu membandingkan dengan orang lain yang hanya akan merusak suasana hati Anda. Kualitas itu jauh lebih baik ketimbang kecantikan atau kekayaan. Dengan citra diri positif, Anda akan mendapat kekuatan serta arah jelas menghadapi kehidupan dan secara sadar Anda akan mengembangkan hal-hal terbaik Anda.

Jadi, biarkan beberapa tahun lagi Anda meniti hubungan pacaran ini. Tak usah khawatir. Kalau memang dia sayang dan kapok dengan sifat buruknya, pasti akan terbukti. Kalau tidak, Anda masih punya banyak waktu untuk bertemu orang lain yang lebih layak dan menghargaimu. Sementara itu, kembangkan juga citra dirimu, jangan biarkan siapa pun menganggap dirimu rendah dan buruk. Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar